🌙 Tentang Syukur yang Tak Langsung Kita Pahami
Lucu ya,
kadang kita baru bisa bersyukur setelah semua berlalu.
Setelah tangis reda,
setelah kehilangan terasa tak tertahankan,
baru kita sadar —
bahwa di balik semua itu, ada kebaikan yang diam-diam bekerja.
Syukur itu memang sering datang terlambat.
Ia bukan tamu yang datang saat pesta,
tapi hadir pelan setelah semua sepi.
🌧️ Waktu yang Mengajarkan Arti Terima Kasih
Dulu kita marah karena gagal,
sekarang kita bersyukur karena kegagalan itu membawa arah baru.
Dulu kita kecewa ditinggalkan,
sekarang kita tahu —
kepergian itu menyelamatkan kita dari sesuatu yang lebih menyakitkan.
Ternyata, Tuhan tak pernah salah waktu,
kita saja yang sering terburu-buru menilai.
Waktu membuktikan,
bahwa yang dulu membuat kita jatuh,
kini justru menjadi alasan kita lebih kuat berdiri.
🌿 Syukur yang Tidak Selalu Berwujud Bahagia
Syukur itu tidak selalu berarti tawa.
Kadang ia hadir dalam bentuk napas yang masih bisa dihela,
atau langkah kecil yang tetap kita ambil
meski hati sedang berat.
Ada syukur dalam kehilangan,
karena kita masih diberi kesempatan untuk belajar melepaskan.
Ada syukur dalam kesepian,
karena kita masih diberi ruang untuk mengenal diri sendiri.
Dan ada syukur dalam luka,
karena ia membentuk empati —
kemampuan untuk memahami rasa sakit orang lain.
☕ Belajar Melihat dengan Mata yang Lebih Lembut
Dulu kita hanya bersyukur kalau sesuatu berjalan sesuai rencana.
Sekarang kita belajar bersyukur meski semuanya berantakan,
karena kita tahu —
hidup tak pernah menjanjikan mulus,
tapi selalu menjanjikan makna.
Kita mulai belajar melihat hidup
bukan dari apa yang hilang,
tapi dari apa yang masih tersisa.
Seteguk kopi hangat,
teman yang masih mau mendengar,
dan diri sendiri yang belum menyerah —
itu pun sudah cukup jadi alasan untuk berterima kasih.
🌤️ Rasa Syukur yang Menenangkan
Ada kedamaian yang datang
ketika kita berhenti membandingkan.
Ketika kita mulai menerima bahwa
jalan setiap orang memang berbeda,
dan kebahagiaan bukan perlombaan.
Syukur membuat langkah kita ringan,
bukan karena beban berkurang,
tapi karena hati menjadi lebih lapang.
🌙 Penutup: Tentang Rasa Syukur yang Akhirnya Datang
Kini kita tahu,
tak ada yang benar-benar sia-sia.
Bahkan luka pun punya peran dalam membentuk versi terbaik dari diri kita.
Rasa syukur memang tak selalu datang di awal,
tapi saat ia akhirnya tiba,
ia menghapus semua keluh yang pernah kita ucapkan.
Dan kita tersenyum kecil,
sadar bahwa ternyata,
segala yang dulu terasa berat,
adalah bagian dari rencana indah
yang kini baru kita pahami.
Syukur datang terlambat,
tapi ia selalu datang di waktu yang tepat. 🌾
Tidak ada komentar:
Posting Komentar