Halaman

Tulisan yang berada di blog ini terdiri dari berbagai tulisan yang ditulis dengan asal-asalan. Maksudnya asal dari segala macam asal, seperti asal nulis, asal kena, asal jadi, asal enak, asal mood, asal ingin, asal dibaca, asal berguna, dan asal-asal yang lain. Namun bukan asal jiplak, asal nyalin, asal nyadur atau asal yang bisa merugikan orang lain. Siapapun boleh mengomentari, membaca, menyalin, mencetak, mempublikasikan, menerbitkan, ataupun hal yang senada dengan itu tapi harus ingat akan pencantuman nama penulis dan alamat blog ini dalam media yang digunakan untuk pelaksanaan hal atau proses tersebut.

Kamis, 06 November 2025

Asal Menjalani III: Tentang Waktu yang Mengubah Segalanya


 🌤️ Tentang Waktu yang Diam-diam Mengubah Kita

Kita sering tidak sadar,
bahwa waktu bukan hanya lewat —
ia juga bekerja diam-diam.

Ia menambal luka tanpa suara,
menghapus nama dari ingatan perlahan-lahan,
dan menumbuhkan ketabahan di tempat yang dulu penuh amarah.

Tidak ada yang benar-benar sama setelah melewati waktu.
Kita berubah — tanpa sadar,
tanpa niat,
tapi pasti.


🌙 Waktu Tak Selalu Ramah, Tapi Selalu Mengajarkan

Ada waktu yang membuat kita tersenyum,
ada juga yang membuat kita kehilangan arah.
Tapi setiap detik, sekecil apa pun,
selalu meninggalkan pelajaran.

Waktu mengajarkan bahwa yang dulu penting,
kini tak lagi berarti.
Bahwa yang dulu menyakitkan,
kini hanya jadi cerita yang bisa ditertawakan.

Dan entah bagaimana,
di antara kehilangan dan penyesalan,
kita menemukan kekuatan untuk memulai lagi.


🌿 Dulu Kita Berbeda, Sekarang Kita Lebih Mengerti

Dulu, kita ingin segalanya cepat.
Cepat berhasil, cepat bahagia, cepat sembuh.
Kini, kita belajar menikmati lambatnya proses,
karena ternyata yang tumbuh perlahan
lebih kuat menahan badai.

Dulu kita menuntut jawaban,
sekarang kita belajar menikmati tanda tanya.
Karena tidak semua yang tak pasti
harus segera diselesaikan.

Kadang, membiarkan waktu berbicara
adalah bentuk keikhlasan paling dalam.


Waktu dan Keikhlasan yang Tumbuh dari Dalam

Ada hal-hal yang dulu kita pertahankan mati-matian,
tapi kini kita lepaskan tanpa air mata.
Ada orang-orang yang dulu terasa tak tergantikan,
tapi kini hanya kita doakan dalam diam.

Bukan karena kita berhenti peduli,
tapi karena kita mulai mengerti:
bahwa tidak semua yang indah harus bertahan selamanya.
Beberapa hanya datang untuk mengajarkan arti kehilangan,
dan setelah itu — pergi.


🌅 Menemukan Diri di Tengah Pergantian Waktu

Kita bukan lagi orang yang sama seperti dulu.
Tapi bukan berarti kita lebih buruk.
Kita hanya lebih tahu bagaimana caranya bertahan.

Kita mulai memahami bahwa hidup bukan tentang mencari versi terbaik,
tapi tentang berdamai dengan versi sekarang.
Tentang belajar mencintai diri yang penuh luka,
namun tetap berani melangkah ke depan.


Penutup: Waktu Tak Menghapus, Tapi Menyembuhkan

Waktu tidak akan menghapus apa pun.
Ia hanya membuat luka-luka itu menjadi lebih tenang.
Ia tidak mengembalikan yang hilang,
tapi membantu kita menerima kehilangannya.

Dan pada akhirnya,
kita sadar —
bahwa semua yang berubah,
semua yang hilang,
semua yang datang dan pergi,
adalah bagian dari perjalanan menjadi manusia yang utuh.

Karena hidup memang asal dijalani,
tapi waktu membuat kita mengerti alasan di balik setiap langkahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar