Hari selasa yang bertepatan pada tanggal 6 Maret 2012 aku bertemu dengan seorang wanita yang kucinta dalam tempo waktu sekitar 3 jam. Awal bertemu kudapati dia dengan wajah yang datar2 aja tanpa ekspresi apapun. Setengah jam berlalu, dia menarikku dan menanyakan maksudku menghubungi orang2 yang dekat sama dia dengan wajah yang agak sinis. Sebenarnya aku bisa menjawabnya dengan jawaban "mas tak ingin adek pergi dari mas". Namun kata2 itu tidak sempat terucap oleh bibirku. Dia pun meminta maaf akan sikapnya yang tidak mau membalas setiap sms yang aku kirimkan padanya. Setelah itu dia memintaku agar bisa menemaniku untuk jalan2. Aku memberitahukan pada dia bahwa ada sesuatu yang ingin kuberikan padanya setelah jalan2 nanti. Namun dia langsung memintanya waktu itu juga. Akhirnya kuambil sesuatu yang ingin kuberikan ke dia. Sewaktu aku jalan menjauh darinya untuk mengambil barang itu, dia tersenyum sehingga wajah manisnya terlihat makin manis. Terasa bahagia hidup ini karenanya.
Setelah membuka bingkisan dariku senyumnya semakin lebar. Kami pun jalan bergandengan terus meski tak bergandengan tangan. Kebahagiaan terasa di wajahnya begitu juga di wajahku dengan candaan dan beberapa cerita. Sesekali aku dimanta untuk memotret dirinya ataupun dirinya dengan ...... Aku anggap keakraban dalam pose foto mereka itu sebagai keakraban emosional yang sudah begitu tinggi. Aku tidak ingin cemburu akan hal itu.
Waktu pun telah berlalu, sekarang sudah waktunya kita untuk berpisah. Dia memintaku agar bisa mengantarkan dia sampai bandara. Aku merasa bahagia oleh panggilan jiwa itu. Namun aku menolak karena ada suatu hal yang perlu aku kerjakan, yaitu mengajar.
Kita pun menunggu bis yang menjemput datang. Aku salamin dia dan beberapa teman2 baruku. Waktu kusalamin dia, aku merasa ada kontak batin diantara kita berdua. Aku pegang tangannya, kutempelkan di dadaku. Ingin kukatakan "jangan tinggalkan aku sendiri" namun bibir ini terasa membisu. Sehingga aku hanya bisa tatap kedua bola matanya.
Sebelum bis beranjak pergi dia sengaja memandangku. Waktu itu diwajahku hanya terlintas rasa sedih karena ditinggal pergi olehnya. Dia mencoba menghiburku dengan senyuman indahnya. Namun sulit bagiku untuk tersenyum. Hanya rasa duka yang berada di wajahku. Bis berangkat, aku merasa bahagia telah berpacaran sehari dengannya. Semangatku bertambah untuk segera menyelesaikan jenjang kuliah ini. Selain itu ada rasa sedih karena harus berpisah lagi dengannya.
Hari esoknya aku dapatkan sebuah sms darinya yang berbunyi bahwa dia tidak mau bersamaku lagi. Rasa sedih pun membuncah dalam diri ini.
Halaman
Tulisan yang berada di blog ini terdiri dari berbagai tulisan yang ditulis dengan asal-asalan. Maksudnya asal dari segala macam asal, seperti asal nulis, asal kena, asal jadi, asal enak, asal mood, asal ingin, asal dibaca, asal berguna, dan asal-asal yang lain. Namun bukan asal jiplak, asal nyalin, asal nyadur atau asal yang bisa merugikan orang lain. Siapapun boleh mengomentari, membaca, menyalin, mencetak, mempublikasikan, menerbitkan, ataupun hal yang senada dengan itu tapi harus ingat akan pencantuman nama penulis dan alamat blog ini dalam media yang digunakan untuk pelaksanaan hal atau proses tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar