Bacalah
Aku telah membaca
Bacalah
Apa lagi yang harus kubaca?
Bacalah
Aku sudah membacanya
Bacalah
Mengapa aku harus membacanya lagi?
Bacalah
Aku sudah mengerti akan isinya
Bacalah
Aku tidak ingin mengulangi apa yang telah kubaca
Bacalah
Aku bisa menjelaskan apa yang telah kubaca
Bacalah
Mengapa kamu paksa aku membaca?
Bacalah
Aku tidak ingin membacanya
Bacalah
Aku benci akan dirimu
Bacalah
Aku tidak mau kamu suruh
Bacalah
Aku bukan budakmu
Bacalah
Aku tidak bisa membaca
Bacalah
Mengapa kamu masih menyuruhku?
Bacalah
Aku tidak suka membaca
Halaman
Tulisan yang berada di blog ini terdiri dari berbagai tulisan yang ditulis dengan asal-asalan. Maksudnya asal dari segala macam asal, seperti asal nulis, asal kena, asal jadi, asal enak, asal mood, asal ingin, asal dibaca, asal berguna, dan asal-asal yang lain. Namun bukan asal jiplak, asal nyalin, asal nyadur atau asal yang bisa merugikan orang lain. Siapapun boleh mengomentari, membaca, menyalin, mencetak, mempublikasikan, menerbitkan, ataupun hal yang senada dengan itu tapi harus ingat akan pencantuman nama penulis dan alamat blog ini dalam media yang digunakan untuk pelaksanaan hal atau proses tersebut.
Rabu, 15 Juni 2011
Rabu, 08 Juni 2011
Hujan yang bising itu
hujan yang bising itu
tlah membungkam telinga
yang bersendawa dengan alunan syair
dari asap berwarna jingga
sisa kebengisan tetesan hujan
di atas tumpukan kayu
yang terbakar oleh hijaunya api
hujan yang bising itu
menghantam daun-daun pinus
dan menjadikannya demam
bersama rintihan roda sepeda
yang mengoyak-oyak langit
Selasa, 07 Juni 2011
Lentera penerangku
Baru kusadari sekarang
Dirimu adalah diriku
Namun diriku bukanlah dirimu
Baru kumengerti bahwa
Nafasmu adalah nafasku
Namun nafasku bukanlah nafasmu
Sekarang
Jangan bertanya tentang aku
Tentang apa yang kuperbuat
Karena aku hanya nyala api
Di batang korek api
Yang mudah mati tertiup angin
Aku sekarang butuh cahaya penerang
Yang memberikan kehangatan
Dan rasa bahagia dengan segumpal senyuman
Tahukah siapa lentera itu?
Sahabat, pasti kau tahu siapa dia
Namun dia telah pergi
Dan kini aku sendiri
Tidak bisa membedakan
Antara merah dan hitam
Sehingga putih dan biru juga tiada berbeda
Minggu, 05 Juni 2011
Baru kusadari
Baru kusadari sekarang
Dirimu adalah diriku
Namun diriku bukanlah dirimu
Baru kumengerti bahwa
Nafasmu adalah nafasku
Namun nafasku bukanlah nafasmu
Sekarang
Merah dan hitam terlihat sama
Putih dan biru tiada berbeda
Langganan:
Postingan (Atom)